Pengumuman Beauty Contest Bank Mitra Anggaran BLU UNPATTI Tahun 2024
Prodi PWK menawarkan kurikulum yang komprehensif sehingga menghasilkan lulusan yang lengkap dan serba bisa tetapi tetapi mahasiswa memiliki pilihan untuk spesialisasi melalui keragaman mata kuliah dan keilmuan
Program Studi PWK Unpatti yang secara khusus mengkaji permasalahan-permasalahan wilayah kepulauan, pesisir yang berorientasi Laut – Pulau
Kerjasama dengan Instansi Pemerintah, LSM maupun Lembaga Nasional dan Internasional dengan aktif melalui program magang dan proyek bersama yang memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa.
Jejaring Alumni yang Kuat. Keberhasilan alumni yang telah bekerja di berbagai sektor industri menciptakan jejaring yang kuat dan dapat memberikan dukungan dalam pengembangan program.
Ada berbagai kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka dengan gelar Sarjana Planologi. Beberapa bidang pekerjaan yang bisa dimasuki oleh lulusan Planologi antara lain: konstruksi dan bangunan, perencanaan kota dan wilayah, pemetaan, hingga arsitektur. Selain itu lulusan Planologi juga dapat bekerja di sektor lain seperti Bisnis, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan bahkan di sektor Hukum Kontrak dan Hukum Komersial.
Kompetensi Lulusan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (S1)
Teknik Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota atau biasa dikenal dengan Planologi adalah sebuah program studi yang mempelajari dasar-dasar perencanaan, morfologi kota, perpetaan, struktur tanah, transportasi, serta desain. Selain ilmu-ilmu mengenai keteknikan, juga dipelajari ilmu sosial ekonomi perkotaan. Berbeda dengan jurusan Arsitektur Lanskap yang lebih mengutamakan sisi keindahan dan estetika lokasi, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota lebih mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan politik dalam pembangunan.
Lulusan sarjana Teknik Planologi yang biasa disebut sebagai planner, nantinya akan memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan sebuah kota, menentukan tata guna lahan, sistem transportasi, serta mengatur aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, di sebuah kota terdapat berbagai macam komponen fisik seperti wilayah perkantoran, pemukiman, industri, sistem transportasi, dll. Serta disisi lain juga terdapat komponen non-fisik seperti kemacetan, kepadatan penduduk, dll. Seorang planner harus menguasai semua aspek tersebut untuk dapat melakukan perencanaan yang baik sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada.