UNPATTI,- Universitas Pattimura menyelenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Yayasan Fokus Nexus Tiga yang berlangsung di Ruang Rapat Rektor lantai 3 Rektorat Universitas Pattimura (Senin, 2 September 2024). Penandatanganan tersebut secara langsung dilakukan oleh Ir. Yuyun Ismawati Drwiega, M.Sc selaku pihak pertama dan Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd selaku pihak kedua, yang bertujuan melakukan Pengumpulan Sampel dan Penyusunan Kajian Teknis untuk Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Mercuri di Provinsi Maluku. Selain itu penandatanganan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan prinsip kemitraan yang saling memberikan manfaat.

Rektor, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd mengatakan Universitas Pattimura sudah banyak menjalin kerjasama di dalam negeri maupun di luar negeri, baik dengan institusi pemerintah, swasta dan juga NGO lainnya. Maluku saat ini memiliki sumberdaya alam yang melimpah, seperti emas, nikel, dan marmer, namun untuk mengelolanya masyarakat belum dapat memahami secara substansi apakah dapat membawa dampak bagi masyarakat dan juga lingkungan sekitar. Edukasi terhadap hal tersebut tentunya perlu dilakukan lewat dukungan dari berbagai pihak, namun juga dibutuhkan dukungan secara akademik maupun ilmiah.
“Edukasi dan Adovokasi harus berjalan secara berkelanjutan sehingga dapat membangun sinergi dan kolaborasi yang baik. Kerjasama yang dilakukan saat ini sangatlah penting karena dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dengan cara melakukan riset hingga pada menjadi Pilot project yang bisa menjaga kualitas linkungan,” ujar rektor.
Beliau berharap dengan adanya kerjasama yang dilakukan maka dapat diimplementasikan bersama, serta dapat mendatangkan hasil yang baik bagi Masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua, Ir. Yuyun Ismawati Drwiega, M.Sc mengatakan, Nexus Foundation for Environmental, Health, and Development atau Nexus3 Foundation (sebelumnya dikenal sebagai Balifokus Foundation) bekerja untuk melindungi masyarakat publik, terutama populasi yang rentan, dampak dari pembangunan pada kesehatan dan lingkungan masyarakat. Nexus3 bekerja menuju masa depan yang adil, bebas beracun, dan hidup berkelanjutan. Indonesia merupakan produsen merkuri yang ada di dalam negeri sehingga kegiatan tambang emas masih sangat massif, dimana pada awal tahun 2015 hingga tahun 2016, harga mercuri masih terbilang murah dengan harga 250.000 per kilo.
“Hal inilah yang membuat kami melakukan studi tentang Perdagangan Mercuri di Indonesia. Kami juga melakukan identifikasi para pedagang dan kami mengamati bahwa banyak mercuri yang mulai diambil/disita dikarenakan banyak anak-anak yang lahir cedera/cacat. Dari kasus tersebut mendorong kami juga untuk membuat sebuah program baru yaitu CHIME, Children’s Health Interventions in
Mercury-polluted Environment,” terangnya.
Dijelaskannya bahwa CHIME merupakan sebuah program inisiatif untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di daerah pertambangan emas skala kecil rakyat yang telah terkontaminasi mercuri dari kegiatan penambangan emas. Tujuan keseluruhan program ini adalah untuk menegakkan hak anak untuk hidup di lingkungan yang sehat melalui kegiatan peningkatan kesadaran, advokasi, serta peningkatan kapasitas bagi wanita usia subur, pemuda, guru, dan petugas kesehatan untuk mencegah keracunan mercuri dari kegiatan penambangan emas.
Karena itu beliau berharap agar penandatanganan yang dilakukan bukan hanya pada saat ini saja, akan tetapi dapat terus berjalan secara terus menerus dan implementasinya dapat berdampak ditengah masyarakat.

Ditempat yang sama juga dilakukan Penandatanganan Pejanjian Kerja Sama (PKS) antara Yayasan Fokus Nexus Tiga, Ir. Yuyun Ismawati Drwiega, M.Sc selaku pihak pertama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pattimura, Prof. Dr. Melianus Salakory, M.Kes selaku pihak keduaa, tentang Pengumpulan Sampel dan Penyusunan Kajian Teknis untuk Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri di Provinsi Maluku.
Hadir dalam kegiatan ini, Para Wakil Rektor, Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pattimura, Sub Koordinator Kerjasama Universitas Pattimura beserta staf, Senior Advisor and Cofounder Nexus3 Foundation, dan Toxis Program Manager Nexus3 Foundation.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#Unpatti-YayasanFokusNexus3
#KampusOrangBasudara
#BerkembangDalamTantangan

