UNPATTI,- Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Statistik Nasional 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyelenggarakan Kuliah Umum dengan menghadirkan narasumber drg. Christina R. Titaley, MIPH, Ph.D dan Pauline Gaspersz, M.Si, Ph.D dengan tema “Generasi Z: Ancaman dan Peluang Bonus Demografi”, berlangsung di Aula Fakultas Pertanian Universitas dan Pelaksanan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Pertanian dan Fakultas MIPA Pattimura dengan Badan Pusat Provinsi Maluku, yang ditandatangai oleh Prof. Dr. Ir. August E. Pattiselano, M.Si Dekan Fakultas Pertanian dan Maritje Pattiwaellapia, S.E, M.Si Kepala BPS Provinsi Maluku dan Dr. H. J. Wattimanela, S.Si, M.Si tentang Pelayanan Data Statistik dan Sharing Knowledge Terkait Data dan Indikator Statistik, (10/9).
Statistik Berkualitas Untuk Indonesia Emas merupakan tema yang diangkat dalam rangka memperingati Hari Statistika Nasional (HSN) yang akan berlangsung pada tanggal 26 September 2024.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Pieter Kakisina, S.Pd, M.Si mengatakan, Maluku adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam melimpah. Namun potensi tersebut, seringkali menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait dengan angka kemiskinan yang masih mencapai 16,05% (BPS Maluku, Kondisi Maret 2024), Tingkat pengangguran yang masih tinggi sebesar 5,96% yang mana pengangguran lebih tinggi pada jenjang Pendidikan level universitas yaitu sebesar 10,35% (BPS Maluku, kondisi Februari 2024). Dalam konteks ini, bonus demografi yakni periode Ketika jumlah penduduk usia produktif melebihi jumlah penduduk usia non-produktif menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas.
“Bonus demografi menjadi peluang besar bagi Maluku untuk meningkatkan Pembangunan ekonomi dan sosial. Kita memiliki potensi tenaga kerja yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, memanfaatkan potensi ini perlu menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengangguran angka kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja yang layak,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, kuliah umum ini bertujuan menggali lebih dalam mengenai peluang yang bisa dimanfaatkan serta ancaman yang perlu diwaspadai dalam konteks bonus demografi di Maluku serta meningkatkan literasi terhadap data dan informasi statistik, sebab literasi statistik bukan sekedar keterampilan tambahan, tetapi menjadi kebutuhan mendasar di era yang serba data ini.
“Saya berharap dengan adanya Pojok Statistik dan Agen Statistik di Universitas Pattimura, maka budaya pemanfaatan data akan semakin mengakar kuat di lingkungan akademisi. Mahasiswa akan lebih terampil dalam menginterpretasikan data, dosen lebih kaya akan sumber referensi, dan institusi akan lebih unggul dalam mencetak lulusan yang tidak hanya berwawasan luas tetapi juga memiliki kemampuan analitis yang mumpuni. Kami juga berharap kuliah umum ini dapat menghasilkan ide-ide inovatif dan Solusi konkret yang dapat diterapkan untuk memajukan daerah tercinta,” harap Prof. Kakisina.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi ini, memberikan pandangan dan saran yang konstruktif demi kemajuan bersama, serta tentunya menambah wawasan bagi generasi muda untuk dapat memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik-baiknya. Semoga kuliah umum ini juga menjadi awal dari berbagai upaya kolaboratif yang membawa manfaat besar bagi Maluku dan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” tutupnya.
“Peringatan HSN yang kita rayakan setiap tanggal 26 September 2024 adalah momentum untuk memperkuat pemahaman dan literasi kita terhadap data statistik yang berkualitas, tentunya sangat penting bagi kemajuan bangsa. Dalam kesempatan ini juga BPS Provinsi Maluku akan mengukuhkan beberapa mahasiswa Universitas Pattimura terpilih untuk menjadi Agen Statistik. BPS Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Universitas Pattimura dengan bangga menyelenggarakan kuliah umum dengan tema yang sangat relevan. Tema yang diangkat saat ini sangat penting, terutama bagi kita yang tinggal di wilayah seperti Maluku, yang memiliki potensi demografi luar biasa tetapi juga menghadapi tantangan yang tidak kecil,” ujar Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, S.E, M.Si dalam mengawali Welcome Speech.
Lebih lanjut dikatakan, Maluku saat ini berada pada titik yang krusial dalam menghadapi bonus demografi, yaitu ketika proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif. Berdasarkan Data BPS tahun 2020 terdapat 68,06% penduduk Maluku berada pada usia produktif. Ini adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi dan sosial di Maluku. Namun, potensi ini juga membawa tantangan dimana pada Februari 2023 data Tingkat Partisipasi Ankatan Kerja (TPAK) sebesar 65,75% menunjukkan bahwa Sebagian besar penduduk usia kerja sudah aktif dalam pasar kerja, akan tetapi hanya 20,19% memiliki pendidikan tinggi. Itu berarti masih dihadapkan pada tantangan kualitas sumber daya manusia, yang tentunya sangat berpengaruh pada daya saing di masa depan.
“Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan, kita dapat memastikan bahwa generasi muda di Maluku siap menghadapi tantangan dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan daerah. Bonus Demografi ini juga memberikan peluang besar untuk meningkatkan inovasi dan kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemikinan di Maluku. Jika kita mampu mengelola potensi ini dengan baik, makan bonus demografi akan menjadi fondasi yang kuat bagi Pembangunan daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Bonus Demografi adalah fenomena yang tidak akan bertahan selamanya. Diproyeksikan, Maluku akan menyelesaikan periode bonus demografi pada tahun 2049. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa selama periode ini, dapat dimanfaatkan peluang untuk mendorong inovasi, meningkatkan kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketimpangan social serta kemiskinan. “Jika tidak dikelola dengan baik, maka bonus demografi ini justru bisa menjadi beban bagi perekonomian dan sosial masyarakat Maluku,” tegasnya.
“Melalui kuliah umum ini, saya berharap kita semua, khususnya mahasiswa/I dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana memanfaatkan peluang ini dan menghadapi ancaman yang ada. Generasi Z adalah tulang punggung masa depan Maluku, dan kita semua memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa mereka siap untuk memikulnya”, harapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para wakil dekan dan perwakilan mahasiswa dalam lingkup Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, para pimpinan dan staff dari BPS Provinsi Maluku dan para narasumber.
Statistik Berkualitas Untuk Indonesia Emas.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#Unpatti-BPSProvinsiMaluku
#KampusOrangBasudara
#BerkembangDalamTantangan


