UNPATTI,- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Ir. Rahmat Pambudy, M.S, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pattimura pada Senin, 16 Juni 2025.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, para Wakil Rektor, para Dekan, para kepala Lembaga, serta Tim Archipelagic Center of Excellence-Pattimura University (ACE-PU). Tim yang disiapkan untuk membangun Unpatti sebagai Center of Excellence Kepulauan Tropis, berperan menjadi Hub menjembatani dan menghubungkan (bridging and linking) Pusat-Pusat Studi, Laboratorium dan Fakultas, Lintas disiplin, baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) Unpatti, untuk pengembangan Sumber Daya Manusia. Hasil karya sumberdaya manusia yang kreatif, inovatif dan berdaya saing, adalah inovasi-inovasi yang dihasilkan dari riset di Laboratorium, Pusat Studi dan Fakultas. Idealnya, inovasi berkelanjutan diikuti perbaikan yang berkelanjutan, sehingga memberikan solusi-solusi alternatif terhadap permasalahan pembangunan nasional maupun lokal yang kompleks dan dinamis.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr Fredy Leiwakabessy, M.Pd mengawali sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi motivasi bagi Sivitas Akademika Universitas Pattimura dalam pengembangan Unpatti kedepan yang memiliki peran strategis dan menjadi garda terdepan dalam mentransformasi bidang pendidikan di Provinsi Maluku yang merupakan daerah kepulauan dan Maluku sebagai poros maritim dan kawasan unggul di Indonesia Timur. “Salah satu perwujudan nyata dari visi tersebut adalah melalui pengembangan Archipelag Center of Excellence sebagai pusat inovasi, untuk meningkatkan kualitas dengan penguatan riset dan pengembangan Tri dharma perguruan tinggi yang diharapkan mampu mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan Sapta Cita Gubernur Maluku, secara khusus terkait dengan bidang penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045” ungkap rektor.
Rektor juga berkesempatan menjelaskan tentang keberadaan Universitas Pattimura secara akademik,pengembangan jumlah program studi, mahasiswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun tenaga honorer serta visi dan misi Universitas Pattimura.
Rektor menekankan bahwa penyiapan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif tidak akan terwujud tanpa didukung oleh infrastruktur dan peralatan yang memadai, khususnya Laboratorium, Pusat Studi, dan Fakultas. “Penyiapan SDM yang unggul dan mampu berkompetisi menjadi target pembangunan Maluku dan Indonesia yang lebih baik, hanya akan terwujud jika didukung infrastruktur yang memadai” jelas rektor.

Pada kesempatan tersebut, Tim Archipelagic Center of Excellence-Pattimura University memaparkan program-program unggulan yang tengah dikembangkan, tetapi sangat membutuhkan infrastruktur pendukung. Program Unggulan tersebut adalah pembangunan rumah sakit pendidikan dan dental center untuk Fakultas Kedokteran, pembangunan Sport Center, Pembangunan Musem Rumphius, dan Pembangunan Laboratorium Terpadu Rumphius mengintegrasikan perikanan dan kelautan, pertanian, tourism, kedokteran kepulauan, teknik, ekonomi, dan sosial budaya. Fakultas membutuhkan rumah sakit Pendidikan dan dental center karena menjadi syarat keharusan memenuhi peraturan pemerintah dan tuntutan kenaikan jumlah mahasiswa yang semakin meningkat. Laboratorium terpadu Rumphius dibutuhkan agar core business Unpatti dapat terwujud, yakni pusat unggulan kepulauan maritim dan perikanan (tuna, cakalang, lobster), rumput laut, tourism, serta pertanian rempah tropis (pala, cengkeh, kelapa). Program Unggulan tersebut hanya bisa menghasilkan inovasi jika didukung oleh Pembangunan infrastruktur yang memadai. Masalah yang dihadapi Unpatti Pasca social unrest 25 tahun yang lalu adalah pemulihan infrastruktur Pendidikan, khususnya labotaorium, pusat studi dan fakultas.
Namun, Archipelagic Center of Excellence menjadi ruang kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk bagaimana menghasilkan inovasi dan riset sebagai solusi menghadapi tantangan pembangunan di wilayah kepulauan Maluku khususnya pada desa-desa pesisir yang seringkali luput dari pusat perhatian.

Menteri PPN Prof. Dr.Ir. Rachmat Pambudy, M.S., adalah inisiator yang mempertanyakan bagaimana kondisi Center of Excellence Universitas Pattimura ke Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, S.H, LLM. Selanjutnya Gubernur Maluku menyampaikan inisiasi tersebut ke rektor Unpatti yang sangat antusias merespon cepat dengan membentuk Tim ACE-PU. Setelah melalui beberapa kali diskusi antara Rektor dan Gubernur, maka Gubernur Maluku memfasilitasi pertemuan Menteri PPN dan Rektor Universitas Pattimura. Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, pendekatan berbasis keunggulan lokal sangat relevan dengan arah pembangunan nasional dan global. Orientasi Universitas juga sudah berubah, dari teaching university ke research university, dan saat ini menjadi entrepreneur university. Gagasan ACE-PU adalah sebuah inovasi yang perlu ditindaklanjuti sehingga Universitas Pattimura memiliki keunggulan spesifik, tidak hanya di Tingkat Kawasan dan nasional, tetapi juga global. Oleh sebab itu, Menteri menyarakan ACE-PU dibuat lebih spesifik, misalnya Pusat Unggulan Kepulauan [Perikanan Tuna/Cakalang dan Pertanian rempah] Tropis Dunia.
“Kami melihat Maluku sebagai kawasan dengan potensi besar di sektor maritim. Apa yang dikembangkan Unpatti melalui Archipelagic center of excellence adalah bentuk ekosistem riset dan inovasi yang sangat dibutuhkan untuk menjembatani akademik, kebijakan, dan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Pertemuan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Deputi, Gubernur Maluku dan staf, serta Rektor Unpatti dan jajarannya, menurut Menteri adalah sebuah momentum yang langka dan berharga, sehingga harus dimanfaatkan dan ditindaklanjuti. Para Deputi Bappenas jga memberikan masukan agar pariwisata dimasukkan sebagai unggulan dalam program ACE-PU, sebab Maluku memiliki potensi menjadi destinasi wisata global. Sebelum mengakhiri pertemuan, Gubernur Maluku dan Rektor Unpatti mengharapkan, memperkuat pernyataan Menteri PPN, yakni hasil pertemuan ini harus ada tindak lanjut dan eksekusi terhadap Program Pusat Unggulan Unpatti. Pertemuan kemudian diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi dalam pengembangan Maluku sebagai provinsi maritim berbasis inovasi dan kearifan lokal.
#UniversitasPattimura
#HumasUnpatti
#UnpattiTerimaKunjunganKerjaMenteriPPN/KepalaBappenas




