SEBUAH CONTOH KEBERHASILAN DARI INTEGRATED LABORATORY (I-LAB) UNIVERSITAS PATTIMURA UNTUK DUNIA

Integrated Laboratory (I-Lab) Universitas Pattimura merupakan sebuah laboratorium yang terdiri dari Lab Mengajar (Lab Elektronik dan Lab Instrumentasi) dan Lab Penelitian (Nanotech) yang dihubungkan dengan sebuah ruang tamu. Uniknya dalam I-Lab semua perabotan diperoleh dari sampah dan I-Lab ini juga sudah banyak dikunjungi oleh ilmuwan-ilmuwan dunia. I – Lab dibangun oleh seorang ilmuwan sederhana, Dr. Hendry Izaack Elim lahir di Ambon, 22 Januari 1969 yang merupakan  seorang Fisikawan Indonesia terbaik di Abad 21 yang menjadi Associate Profesor  sejak Maret 2012, Rabu (22 JANUARI 2020).

Saat ini Hendry sebagai dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Pattimura Ambon dan menjabat sebagai Head of Lab. Nanomaterial for Photonics Nanotechnology (N4PN).

Sejak dibukanya PPNRI yang pertama di Indonesia Timur tanggal 24 April 2015 hingga kini, banyak karya-karya perubahan berbagai   tipe sampah mulai dari gunung hingga laut maupun sampah plastik telah diubah menjadi super fibers dengan beraneka ragam sifat sifat mekanik dan optiknya. Dengan bakat fisika nanoteknologi dan nanno medicinenya, beliau telah diundang sebagai Pembicara inti maupun plenary speaker dalam berbagai Konferensi Internasional dari Indonesia hingga di Amerika.

PPNRI (Pusat Penelitian Nanotecnologi dan Rekayasa Inovatif) di Universitas Pattimura mempunyai motto “We Contribute, Not Ask“.

Dr Elim juga telah memberikan kuliah tamu di berbagai Universitas dalam negeri seperti di UPH Karawaci UNIMA, UNSRAT muapun Fakultas Teknik UI Jakarta.

Dalam pengabdiannya di Universitas Pattimura Ambon, Rektor memberikan penghargaan ilmuan muda terbaik Unpatti kepada H. I. Elim Ph.D dan juga Dr. rer. nat. G.V. Limmon.

Elim pernah sekolah di Prodi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas  Pertanian Unpatti selama 1 tahun(1988-1989) dan pada tahun 1995 Elim memperoleh gelar sarjana S1 fisika teori di UGM dengan beasiswa penuh (EIUDP CIDA). Pada tahun 1999 ia memperoleh Master Fisika Teori di ITB Bandung dengan beasiswa World Bank yang dikelola Dikti Indonesia. Pada tahun 2001 dia melanjutkan studi ke Jurusan Fisika, National University Of Singapore (NUS ) dalam program PhD di bidang nonlinear optic dari nanopartikel dan lulus pada tahun 2005 dengan beasiswa NUS Research Scholarship sebagai Ph.D pertama orang Indonesia di Jurusan Fisika NUS.

Sejak Oktober 2007 ia bekerja sebagai Research Assistant Professor di Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM) di Universitas Tohoku, Jepang.

Pada tahun 2013 hingga 2014 Dr. Elim pernah bekerja sebagai peneliti dengan Dr. David Mendels di Surya University dan Prof. Yohanes Surya PhD di STKIP Surya Tanggerang Indonesia.

Di tahun 2019 Dr Elim dipilih untuk  masuk menjadi anggota MRS Indonesia dan November 2019 menurut SINTA (Indeks Sains dan Teknologi) Ellim menduduki peringkat ke-22 diantara 50 terbaik ilmuan Indonesia.

Bukti riil kontribusi Assoc. Prof. Elim dengan PPNRI-Unpatti adalah dua puluh delapan Internasional Papers dengan tiga diantaranya pada jurnal Q1 dibidang Fisika dalam lima tahun terakhir membangun PPNRI, serta tiga buku text book panduan penulisan skripsi S.Si, buku ajar Fisika Eksperimen dan satu buku text book nanoteknologi yang sudah dipromosikan sampai dimeeting dengan ilmuan Universitas Harvard pada MGH dan Ilmuan kimia pada UML, Boston, USA di tahun 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *