DISKUSI PANEL: MASA DEPAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MALUKU

UNPATTI,- New Zealand – Maluku Acces To Renewable Energy Support (NZAMATES), Maluku adalah salah satu Provinsi terpencil di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta orang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Maluku adalah Provinsi paling bahagia kedua di Indonesia dan salah satu tempat dengan populasi yang sangat beragam secara budaya. Produksi dari Sektor Perikanan dan Pertanian Maluku adalah beberapa keunggulan kompetitif ekonomi utama Provinsi ini, termasuk produksi sebagian besar Pala di dunia. Sebagai tambahan, lebih dari 99% listrik dihasilkan dari bahan bakar solar dengan hanya terdapat beberapa panel surya kecil secara mandiri. Keterbatasan akses terhadap energi diidentifikasi sebagai salah satu hambatan utama dalam mengatasi kesenjangan di daerah, baik secara sosial maupun dalam hal kapasitas produksi. Akses ke energi memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga, meningkatkan layanan sosial dan masyarakat serta mendorong kegiatan ekonomi. Energi terbarukan memberikan peluang untuk melakukan hal-hal tersebut, dan disisi lain membantu Indonesia untuk mencapai target-target dalam mengatasi perubahan iklim.

Tujuan NZMATES adalah untuk mendukung penyerapan energi yang terjangkau, andal dan terbarukan di daerah-daerah yang tidak terhubung dengan jaringan listrik di Pulau Seram dan pulau-pulau sekitarnya di Provinsi Maluku, dengan keluaran yang diharapkan sebagai berikut :

  1. Membentuk Kantor Manajemen Program (PMO) untuk melibatkan pemangku kepentingan, memberikan layanan teknik, merencanakan dan mengkoordinasi program.
  2. Membuat dan memperbarui secara kontinyu terkait pemetaan kelembagaan, teknologi, kebutuhan, dan kerangka hibah untuk mendukung kegiatan program.
  3. Memberikan dukungan untuk proyek energi terbarukan, baik yang terhubung maupun di luar jaringan agar dapat berjalan dengan lancar terkait pendanaan dan implementasi.
  4. Memperkuat keterampilan para mitra tentang energi terbarukan.

Kegiatan Diskusi Panel: Masa Depan Energi Terbarukan Untuk Maluku, merupakan kerjasama antara Universitas Pattimura dengan New Zealand (Foreign Affairs and Trade Aid Programme), Kementerian PPN/BAPPENAS, Energi dan Sumber Daya Mineral, PLN, Siwalima. Kegiatan ini juga menghadirkan H. E. Dr. Jonathan Austin selaku Duta Besar Selandia Baru (New Zealand) untuk Indonesia dan para Panelis Diskusi, kegiatan yang berlangsung di lantai II Aula Rektorat Universitas Pattimura, Kamis (27 Februari 2020).

Kegiatan ini dihadiri Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum., Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Wolter R. Hetharia, M.App.Sc., Kurniawan Ariadi, SIP, M.Com dari BAPPENAS (Direktur Pendanaan Luar Negeri Bilateral)., Dr. Ir. Leonard VH. Tampubolon, M.A dari BAPPENAS (Wakil Menteri Bidang Pendanaan Pembangunan)., Dr. Ir. Rachmat Mandiana, M.A dari BAPPENAS (Direktur Energi, Telekomunikasi dan Informatika)., Romantika dari PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (General Manager PLN MMU)., Emam Prijono Wasito Adi dari PT. PLN Persero-Pusat (EVP Pengembangan Regional Maluku dan Papua)., Kepala BPS., Sucofindo Maluku., Widodo dari PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Senior Planning Manager PLN MMU)., Mario N. Nanulaita, S.T, M.T dari Politeknik Negeri Ambon (Tim Energi Terbarukan Poltek)., Ivan Andikhairi dari BAPPENAS (Staf Direktorat Pendanaan Bilateral)., rombongan dari Selandia Baru (New Zealand)., para Mahasiswa dan tamu undangan lainnya.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum dalam sambutannya mengatakan Diskusi Panel adalah kegiatan yang sangat penting mengingat proyek pertama di Maluku. “Saya berterimakasih kepada pemerintah New Zealand dan juga pihak-pihak yang bekerjasama dengan Universitas Pattimura (UNPATTI), sehingga proyek ini bisa ada di Maluku dan UNPATTI dipercayakan sebagai mitra kerja dalam rangka mempersiapkan energi terbarukan”, tutur Rektor.

Perlu diketahui bahwa Maluku sangat luas lautnya dan mempunyai 1.340 pulau yang dihuni sedikit sekali tetapi tersebar dimana-mana, dan ini merupakan salah satu masalah utama di Maluku. “Walaupun di dalam perut bumi Maluku ini paling sedikit ada 32 buah Migas yang belum sempat di eksploitasi dan salah satunya Blok Masela. Tetapi bagi kami, energi terbarukan sangat penting karena pulau-pulau dan lewat energi ini maka matahari, angin, arus, tumbuhan bisa dipakai hingga akhirnya masalah listrik atau energi di Maluku dapat teratasi”, tandasnya.

Rektor berharap lewat diskusi saat ini bukan hanya sekedar mengembangkan proses pemikiran, tetapi ada hal-hal fokus yang dibicarakan dan kerjasama dengan pihak-pihak dapat dilanjutkan sehingga kedepan masalah yang ada dapat terselesaikan. Diharapkan juga lewat program pemerintah saat ini, Maluku dapat diperhatikan dan berbagai sumberdaya alam bisa dimanfaatkan sebagai peningkatan ekonomi. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada TYME, Rektor Universitas Pattimura membuka secara resmi “Kegiatan Diskusi Panel: Masa Depan Energi Terbarukan Untuk Maluku”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *