Sustainable Landscapes dan Seascapes for Ceram Island – International Seminar

Melalui kemitraan yang dibangun bersama James Cook University, Yayasan Tanah Air Beta, dan Critical Ecosystem, bertempat dilantai IV gedung rektorat dilaksanakan seminar Internasional “Sustainable Landscapes dan Seascapes for Ceram”.

Wakil Rektor Bidang Perencaaan, Kerjasama dan Sistim Informasi Dr. Muspida dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pembangunan berbasis laut pulau, laut bukan pemisah namun sebagai penghubung. Diakhir sambutannya Muspida sampaikan pula terimakasih atas terselenggaranya seminar internasional ini dan memilih Maluku yang 7,6% daratan dan sisanya 92,4% lautan sehingga kebijakan  pembagunannya berbasis gugus pulau dan laut pulau sebagai tempat penelitian.

“ Maluku yang sangat potensial karena didalamnya banyak sekali keanekaragaman hayati di darat maupun di laut untuk itu potensi SDA yang adalah milik orang Maluku  kiranya akan mensejahterakan masyarakat di Maluku khususnya dan Indonesia umumnya”, pungkasnya.

Peneliti dan mahasiswa yang berasal dari Australia, Amerika, Rusia, New Zealand, Dosen UNPATTI, Dinas Perikanan dan Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota yang ada di Maluku. Ada 10 orang mahasiswa asing S2 (7 orang) dan S3 (3 orang) sebagai peserta seminar, para mahasiswa tersebut sementara menyelesaikan penelitian mereka di P. Seram dan akan dilanjutkan lagi ke Kalimantan Utara untuk melengkapi penelitian selama 2 bulan di Indonesia, Jelas Dr. Intu Boedhiartono salah satu pemateri. Pemateri lain juga berasal dari Unpatti dan Mahasiswa asing dengan pemateri  utama  Professor Jeffrey Sayer yang berasal dari James Cook University Australia dengan keahlian di bidang Sustainable development; natural resources management; biodiversity conservation; forest science; sustainable agriculture.

Seminar yang  digagas olef Prof. Agus Kastanya dengan kolaborasi bersama Yayasan Tanah Air Beta itu berlangsung sangat interaktif dengan moderator Prof. Simon Raharjo. Pada akhir seminar menyisakan satu pertanyaan besar yang harus dicari solusinya: Bagaimana ‘kita’ – sebagai mahasiswa, pendidik dan mitra – dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan para praktisi dan pembuat kebijakan, sambil membantu dalam menjawab pertanyaan yang relevan bagi masyarakat yang tinggal di situ….. HOTUMESE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *